Berdasarkan hasil analisis terhadap komoditas pertanian dapat disimpulkan sektor ini merupakan termasuk ke dalam sektor penunjang dalam kehidupan perkotaan. Sektor ini memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan karena produksi pertanian menjadi kunci dalam keberlangsungan komuditas pertanian. Kebutuhan saat ini adalah dukungan dalam pemasaran hasil pertanian. Kondisi Kecamatan Liang Anggang dan Landasan Ulin sebagai daerah pertanian telah memberikan perputara ekonomi di Kota Banjarbaru. Produksi hasil pertanian cukup tinggi di Kecamatan Liang anggang dan Landasan Ulin, walaupun dibandingkan dengan kabupaten daerah lain masih terbilang rendah, akan tetapi memiliki kontribusiperekonomian daerah. Produksi hasil pertanian dominan pada komuditas cabe, tomat dan pete. Berdasarkan data, dengan area yang tidak terlalu luas, tetapi dapat menghasilkan kontribusi dalam perekonomian.
Kota Banjarbaru merupakan kota yang tepat untuk kawasan pergudangan . Diantara 5 wilayah kecamatan di Kota Banjarbaru, Kecamatan Liang Anggang merupakan wilayah yang dipandang dari beberapa faktor merupakan wilayah yang tepat untuk dijadikan sebagai kawasan pergudangan dan perdagangan. Salah satu faktornya adalah bahwa wilayah di Kecamatan Liang Anggang masih sangat terbuka untuk pengembangan sebuah kawasan bisnis. ada beberapa faktor yang menjadi dasar mengapa Kecamatan Liang Anggang layak dikembangkan sebagai kawasan pergudangan dan perdagangan. Kawasan pergudangan adalah kawasan yang mendukung efektifitas dan efesiensi dalam supply chain management, yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk merencanakan, mengendalikan dan menjalankan arus produk. Ini meliputi proses perolehan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk ke konsumen akhir, dengan cara yang paling efesien dan hemat biaya. Kondisi geografis di Kecamatan liang Anggang merupakan daerah dengan kemiringan rendah, secara keseluruhan memiliki kemiringan 0-2% saja. Dengan ketinggian rendah, sehingga untuk transportasi distribusi berat seperti kontainer tidak mengalami kendala dalam perjalanan. Selain itu drainase dan cakupan wilayah kosong masih tinggi. Banjarbaru mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan. Keadaan ini berkaitan erat dengan arus angin yang bertiup di Indonesia. Pada Tahun 2020 total panjang jalan di Kecamatan Liang Anggang mencapai 81,555 km. Panjang jalan di Kecamatan Liang Anggang terdiri dari 69,410 km berupa aspal 7,362 km berupa kerikil dan 4,783 km berupa tanah. Kondisi panjang jalan di Kecamatan Liang Anggang sebesar 56,475 km tergolong baik, sebesar 9,579 km kondisi sedang. Pasokan bahan baku dan material bisa di pasok dari luar pulau, sehingga dalam prosesnya nanti memerlukan akses laut yang dapat mengangkut material dalam jumlah banyak. Sehingga memerlukan pelabuhan dengan kedalaman yang memiliki standar sebagai pelabuhan samudra. Kota Banjarbaru berada tidak jauh dengan Pelabuhan Trisakti yang berbatasan persis dengan Kecamatan Liang Anggang. Akses udara berdampak pada pesatnya aktivitas perjalanan berpergian dari dan menuju luar daerah, sehingga dalam prosesnya nanti memerlukan akses udara yang dapat membawa orang berpergian. Kota Banjarbaru memiliki Bandar Udara Syamsudin Nor yang terletak di Kecamatan Landasan Ulin, sekitar 10 KM dari Kecamatan Liang Anggang
Jumlah pedagang, baik pedagang besar maupun pedagang menengah dan kecil dari tahun ketahun terus menerus meningkat, tercatat hingga tahun 2018 terdapat 32 pedagang besar, 200 pedagang menengah dan 327 pedagang kecil. Jumlah ini tersebar di 5 Kecamatan. Adapun pasar yang berkembang bisa sebagai pasar modern ataupin pasar tradisional, selain itu terdapat juga pasar-pasar dadakan yang berada pada lingkungan sekitar yang merupakan cikal bakal pasar tradisional
Layanan kuliner yang dapat diinvestasikan berbasis teknologi informasi yaitu dengan investasi digital layanan kuliner. Investasi digital layanan kuliner yang dapat dikembangkan berbasis teknoligi ini berhubungan dengan layanan dari warung, kios, rumah makan dan sebagainya, yang dapat dirasakan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan secara real time. Secara umum investasi digital layanan kuliner ini bertujuan untuk mempertemukan dan memberikan informasi lokasi tempat kuliner (warung,kios,restoran dan lain-lain ) dan transaksi yang ada di Banjarbaru. saat ini telah ada aplikasi yang memungkinkan hal ini terjadi di Kota Banjarbaru, yaitu gojek dan grab namun aplikasi ini menjangkau kuliner secara umum, sehingga akan sangat berguna jika ada perusahaan teknologi layanan kuliner yang berafiliasi dengan Pemerintah Kota Banjarbaru . Segmentasi penggunanyab adalah masyarakat yang membutuhkan layanan kuliner atau pengunjung tempat kuliner dan kios. Sbagai rekanan dari investor digital layanan kuliner ini adalah warung makan dan minum atau kios kelontong, juga restoran di Kota Banjarbaru secara umum. Keuntungan investor dari investasi digital layanan kuliner ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi hasil saat transaksi yang terjadi saat menggunakan sistem dari perusahaan teknologi layanan kuliner
2. Mendapat margin laba penjualan barang ke mitra warung/kios/restoran, karena perusahaan teknologi layanan kuliner akan mendapat harga lebih murah/diskon ketika membeli barang dengan jumlah banyak dari produsen, sehingga perusahaan teknologi layanan kuliner akan mendapatkan margin laba
3. Payment gateway dengan fasilitas cicilan pembayaran, sehingga prusahaan teknologi layanan kuliner mendapat keuntungan di sini.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan perikanan dapat disimpulkan sektor ini juga merupakan termasuk ke dalam sektor penunjang dalam kehidupan perkotaan. Sektor ini memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan karena hasil perikanan menjadi kunci dalam keberlangsungan komoditas perikanan. Kebutuhan saat ini adalah dukungan dalam pengelolaan ikan, yaitu kebutuhan pakan ikan, kebutuhan bibit ikan, obat-obatan ikan hingga mekanisme pengelolaan ikan. Kondisi Kecamatan banjarbaru Utara dan Landasan Ulin sebagai daerah perikanan telah memberikan perputaran ekonomi di Kota Banjarbaru. Produksi hasil perikanan cukup tinggi di Kecamatan Banjarbaru Utara dan Landasan Ulin. Produksi hasil perikanan dominan pada komoditas ikan nila. Berdasarkan data, dengan area yang tidak terlalu luas, tetapi dapat menghasilkan kontribusi dalam perekonomian.